Strategi Investasi Hary Tanoesoedibjo dalam PT MNC Asia Holding Tbk.

Strategi Investasi Hary Tanoesoedibjo dalam PT MNC Asia Holding Tbk.

Smallest Font
Largest Font

Harimbale.id - Pada bulan Juli 2024, pasar modal Indonesia menyaksikan langkah strategis dari salah satu tokoh ternama di dunia bisnis Tanah Air, Hary Tanoesoedibjo. Melalui perusahaan yang dipimpinnya, PT MNC Asia Holding Tbk. (kode saham BHIT), Hary Tanoesoedibjo meningkatkan kepemilikan sahamnya secara signifikan. Transaksi ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam struktur kepemilikan perusahaan, tetapi juga memberikan indikasi terhadap strategi dan proyeksi masa depan perusahaan dalam konteks pasar modal Indonesia.

Latar Belakang Perusahaan dan Kepemilikan Saham

PT MNC Asia Holding Tbk. merupakan salah satu entitas dalam Grup MNC yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Grup MNC sendiri memiliki kehadiran yang kuat di berbagai sektor industri di Indonesia, termasuk media, properti, dan layanan keuangan. Sebagai direktur utama perusahaan ini, Hary Tanoesoedibjo memiliki peran yang strategis dalam mengatur arah dan strategi bisnis MNC Asia Holding, serta mengelola portofolio investasi perusahaan.

Sebelum penambahan kepemilikan saham pada bulan Juli 2024, Hary Tanoesoedibjo sudah memegang 2.344.568.300 saham BHIT, setara dengan 2,81% dari total saham yang beredar. Dalam upaya untuk memperkuat posisinya sebagai pemegang saham pengendali, Hary Tanoesoedibjo memborong tambahan 102 juta saham BHIT pada tanggal 10 dan 11 Juli 2024, dengan harga pembelian Rp 51 per saham. Transaksi ini dilaporkan secara resmi kepada BEI melalui keterbukaan informasi pada tanggal 11 Juli 2024.

Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Hary Tanoesoedibjo meningkat menjadi 2.446.568.300 saham atau sekitar 2,93% dari total saham BHIT yang beredar. Hal ini menunjukkan komitmen dan keyakinan yang kuat dari Hary Tanoesoedibjo terhadap potensi dan masa depan perusahaan dalam jangka panjang.

Status Perusahaan di Pasar Modal

Sebagai bagian dari Grup MNC, PT MNC Asia Holding Tbk. terdaftar dalam kategori I papan pemantauan khusus di BEI, yang dikenal dengan Full Call Auction (FCA). Kriteria untuk masuk ke dalam kategori ini adalah harga rata-rata saham selama enam bulan terakhir di pasar reguler atau pasar reguler periodic call auction kurang dari Rp 51 per saham. Selain itu, perusahaan ini juga memenuhi kriteria likuiditas rendah, dengan nilai transaksi harian kurang dari Rp 5 juta dan volume transaksi kurang dari 10 ribu saham selama tiga bulan terakhir.

Analisis Strategis dari Langkah Hary Tanoesoedibjo

Analis pasar modal, Budi Frensidy, memberikan pandangan bahwa penambahan kepemilikan saham Hary Tanoesoedibjo di PT MNC Asia Holding Tbk. menunjukkan komitmen kuat dari MNC Group untuk mengoptimalkan posisi saham-saham grupnya di pasar modal. Langkah ini juga diinterpretasikan sebagai strategi untuk menghindari agar saham-saham perusahaan tidak kembali terjatuh ke dalam kategori FCA di masa mendatang.

Selain itu, Budi Frensidy juga mencatat bahwa peningkatan harga rata-rata saham BHIT selama tiga bulan terakhir sudah mencapai lebih dari Rp 50 per saham. Dengan peningkatan ini, ia memperkirakan bahwa PT MNC Asia Holding Tbk. memiliki peluang besar untuk keluar dari kategori FCA dalam waktu maksimal dua bulan ke depan.

Performa Saham BHIT dan Proyeksi Masa Depan

Secara spesifik, data dari RTI menunjukkan bahwa pada hari Jumat, harga saham BHIT dibuka pada level Rp 47 per saham, mengalami penurunan dari harga penutupan sebelumnya yang berada di level Rp 51 per saham. Perdagangan saham BHIT selama hari itu berlangsung dalam kisaran harga antara Rp 46 hingga Rp 47 per saham. Pada pukul 14.00 WIB, harga saham BHIT masih menunjukkan penurunan sebesar 9,8% dengan frekuensi transaksi mencapai 305 kali.

Kesimpulan

Penambahan kepemilikan saham oleh Hary Tanoesoedibjo di PT MNC Asia Holding Tbk. merupakan langkah strategis yang dilakukan untuk menguatkan posisi sebagai pemegang saham pengendali. Langkah ini juga mencerminkan komitmen MNC Group dalam mengoptimalkan kembali posisi saham-saham grupnya di pasar modal Indonesia, dengan harapan untuk keluar dari kategori FCA dalam waktu dekat. Dengan demikian, langkah ini tidak hanya mempengaruhi struktur kepemilikan perusahaan, tetapi juga memberikan sinyal kepada pasar terkait dengan strategi dan proyeksi masa depan PT MNC Asia Holding Tbk.(*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow