Perspektif Ekonomi dalam Pendidikan Bersama Dr. Siti Parhah

Perspektif Ekonomi dalam Pendidikan Bersama Dr. Siti Parhah

Smallest Font
Largest Font

Harimbale.id - Pada Selasa, 27 Agustus 2024, Gerakan Subuh Mengaji (GSM) mengadakan acara daring yang menampilkan Dr. Siti Parhah, SPd., MSE., dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Acara ini mengangkat tema "Pendidikan dalam Perspektif Ekonomi". Diskusi ini memberikan wawasan mendalam mengenai posisi dan peran pendidikan dalam konteks ekonomi, serta bagaimana masyarakat memandang sekolah, khususnya sekolah Muhammadiyah.

Sekolah Muhammadiyah sebagai Pilihan Kedua

Di awal pembicaraannya, Dr. Siti Parhah mengungkapkan data bahwa jumlah sekolah Muhammadiyah di Indonesia mencapai sekitar 5.000. Dari jumlah tersebut, prosentase sekolah dasar lebih besar dibandingkan dengan sekolah tingkat menengah awal dan menengah akhir. Meski demikian, Siti mencatat bahwa sekolah Muhammadiyah seringkali menjadi pilihan kedua setelah sekolah negeri atau swasta yang dianggap lebih baik.

“Kita ingin mengevaluasi 'mengapa?' Mengapa sekolah-sekolah Muhammadiyah itu dijadikan pilihan kedua, baik setelah mereka diterima di sekolah negeri atau sekolah swasta,” ujar Siti.

Siti menjelaskan bahwa ada persepsi umum yang menempatkan sekolah negeri sebagai pilihan utama karena dianggap memiliki kualitas akademis yang lebih unggul. Sekolah swasta seringkali dipandang sebagai opsi di bawah sekolah negeri, dan sekolah Muhammadiyah, dalam hal ini, berada pada posisi kedua setelah sekolah swasta.

“Barangkali ini menjadi satu catatan penting bagi kita?” tambahnya.

Perspektif Ekonomi terhadap Pendidikan

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Dr. Siti mengaitkan pemilihan sekolah dengan perspektif ekonomi. Ia menjelaskan bahwa dalam ekonomi, sekolah dapat dikategorikan sebagai barang yang termasuk dalam tiga paradigma: barang publik, barang swasta, dan barang merit.

Barang publik adalah barang yang tidak memiliki pengecualian dan tidak ada persaingan. Sebaliknya, barang swasta memiliki pengecualian dan persaingan. Siti menambahkan bahwa seorang ekonom mengusulkan kategori baru, yaitu barang merit (merit goods).

“Barang merit adalah barang yang dianggap memiliki manfaat sosial yang lebih besar, meskipun tidak sepenuhnya bersifat publik. Pendidikan termasuk dalam kategori barang merit ini,” jelas Siti.

Siti menganggap pendidikan sebagai barang swasta. Dalam konteks ekonomi, pendidikan dipandang sebagai investasi, khususnya investasi dalam sumber daya manusia atau yang dikenal dengan istilah "human capital".

“Jadi manusia dianggap sebagai modal. Menyekolahkan anak itu sebenarnya adalah investasi dalam human capital,” tambahnya.

Permintaan dan Keuntungan Pendidikan

Siti melanjutkan dengan menjelaskan bahwa permintaan terhadap pendidikan berasal dari konsumen atau rumah tangga. Permintaan ini adalah gerbang utama dalam menentukan keputusan untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

“Permintaan pendidikan akan selalu memperhitungkan biaya dan manfaat. Ketika masyarakat meminta pendidikan, mereka mengharapkan keuntungan jangka panjang, baik dari segi kebahagiaan maupun keberuntungan dalam hidup mereka,” kata Siti.

Dia juga menekankan bahwa permintaan untuk pendidikan akan lebih tinggi jika ekspektasi keuntungan di masa depan dianggap lebih besar dibandingkan saat ini.

“Permintaan untuk pendidikan akan lebih intens jika seseorang memulai pendidikan pada tingkat yang lebih rendah, seperti usia sekolah,” tandasnya.

Kesimpulan

Diskusi dalam acara Gerakan Subuh Mengaji ini memberikan perspektif yang berharga mengenai bagaimana pendidikan dipandang dalam konteks ekonomi. Dengan memposisikan pendidikan sebagai investasi dalam human capital, Dr. Siti Parhah memberikan wawasan mengenai alasan mengapa sekolah-sekolah tertentu, termasuk sekolah Muhammadiyah, mungkin tidak menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat.

Pemahaman ini penting untuk mengevaluasi dan mengembangkan kebijakan pendidikan serta strategi dalam meningkatkan kualitas dan daya tarik pendidikan di berbagai jenjang. Semoga acara ini memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya memandang pendidikan dari berbagai perspektif dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi keputusan masyarakat.***

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow