Menjaga Likuiditas dan Solvabilitas: Strategi Investasi Indonesia Re pada 2025
Harimbale.id - Ketika pasar finansial menghadapi ketidakpastian, fleksibilitas adalah kunci. Hal ini menjadi pegangan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re dalam merancang strategi investasi mereka untuk tahun 2025. Dengan pendekatan yang fokus pada likuiditas dan solvabilitas, Indonesia Re berkomitmen untuk menghadapi tantangan pasar dengan langkah-langkah yang strategis dan adaptif.
Mengapa Likuiditas dan Solvabilitas Penting?
Tingkat kesehatan finansial perusahaan asuransi dan reasuransi sering kali diukur melalui solvabilitas dan likuiditasnya. Rasio Risk-Based Capital (RBC) Indonesia Re saat ini berada di angka 123,07%, hanya sedikit di atas batas minimum yang ditetapkan OJK sebesar 120%. Untuk menjaga stabilitas keuangan, fokus pada likuiditas menjadi prioritas utama, memastikan perusahaan dapat memenuhi kewajibannya kapan pun diperlukan.
“Perubahan kondisi pasar yang tidak menentu menuntut kita untuk terus melakukan peninjauan berkala. Tidak ada strategi tunggal yang berlaku sepanjang tahun,” ujar Jasnovaria, Kepala Divisi Finance & Investasi Indonesia Re, saat Media Partner Literation Day di Sentul, Bogor.
Portofolio Investasi 2025: Stabil dan Terkontrol
Mengacu pada data keuangan per November 2024, total aset investasi Indonesia Re mencapai Rp7,19 triliun. Berikut komposisi penempatannya:
- Deposito berjangka: Rp2,65 triliun (38,86%)
- Surat Berharga Negara (SBN): Rp1,96 triliun
- Penyertaan langsung: Rp834 miliar
- Efek beragun aset: Rp790 miliar
- Obligasi korporasi: Rp691 miliar
- Saham: Rp180 miliar
- Dana investasi real estate: Rp28 miliar
- Medium-Term Notes (MTN): Rp25 miliar
Komposisi ini menunjukkan fokus pada instrumen yang likuid seperti deposito dan SBN. Meski demikian, perusahaan tetap membuka peluang diversifikasi dengan mempertimbangkan reksadana dan saham untuk meningkatkan hasil investasi.
Adaptasi Dinamis: Strategi Dua Bulanan
Salah satu langkah inovatif yang diterapkan Indonesia Re adalah tinjauan berkala setiap dua bulan sekali. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi investasi dengan kondisi pasar terkini.
“Strategi kami tidak bersifat statis. Dalam jangka pendek, kami akan memanfaatkan momentum pasar untuk melakukan trading lebih cepat jika diperlukan,” tambah Jasnovaria.
Rencana Jangka Panjang: Stabilitas yang Konsisten
Meski fleksibilitas diterapkan untuk jangka pendek, strategi jangka panjang Indonesia Re tetap berorientasi pada stabilitas. Fokus pada solvabilitas dan likuiditas menjadi pedoman utama dalam penyusunan portofolio investasi. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kesehatan keuangan perusahaan di tengah tantangan pasar yang dinamis.
Manfaat Strategi bagi Industri Asuransi
Pendekatan fleksibel Indonesia Re tidak hanya relevan bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi industri asuransi dan reasuransi di Indonesia. Dengan menjaga solvabilitas di level yang aman, Indonesia Re berkontribusi pada stabilitas industri secara keseluruhan.
Dalam menghadapi tantangan pasar pada 2025, Indonesia Re mempersiapkan diri dengan matang. Fleksibilitas dan adaptasi menjadi kunci untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.-TG
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow