Indonesia Terapkan Struktur Tarif Baru untuk Energi Terbarukan

Indonesia Terapkan Struktur Tarif Baru untuk Energi Terbarukan

Smallest Font
Largest Font

Harimbale.id - Dalam upaya mendorong investasi di sektor energi terbarukan, pemerintah Indonesia akan menerapkan struktur tarif baru yang lebih kompetitif. Langkah ini diumumkan oleh Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024.

Apa Itu Struktur Tarif Baru?

Struktur tarif baru ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di sektor energi terbarukan. Sebelumnya, biaya untuk proyek energi terbarukan sering kali dianggap terlalu tinggi, sehingga menghalangi banyak investor. Dengan adanya tarif baru ini, diharapkan bisa mengatasi salah satu hambatan utama dalam investasi energi bersih.

Dalam sistem tarif yang baru ini, perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dapat melakukan negosiasi langsung dengan perusahaan listrik milik negara, PLN. Tujuannya adalah untuk memberikan fleksibilitas dalam penentuan tarif berdasarkan teknologi dan lokasi proyek. Dengan kata lain, struktur tarif ini dirancang agar lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing proyek energi terbarukan.

Kenapa Ini Penting?

Menurut Rosan Roeslani, perubahan ini penting karena akan mendorong efisiensi dan inovasi dalam sektor energi terbarukan. "Fleksibilitas tarif yang disesuaikan dengan teknologi dan lokasi proyek juga akan mendorong efisiensi dan inovasi dalam sektor energi terbarukan," ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat pagi.

Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang sangat besar, sekitar 3.700 gigawatt. Namun, sejauh ini, pemanfaatan potensi ini masih sangat rendah, kurang dari 1 persen. Dengan adanya struktur tarif baru, diharapkan bisa menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan proyek-proyek energi bersih di negara ini.

Apa Kata Badan Energi Internasional?

Badan Energi Internasional (IEA) telah lama menyebutkan bahwa potensi energi terbarukan di Asia Tenggara sangat besar. IEA memperkirakan bahwa pada tahun 2040, pangsa energi terbarukan dalam pembangkitan listrik di kawasan ini akan meningkat hampir tiga kali lipat dari tingkat saat ini. Energi surya dan angin diprediksi akan menjadi sumber dominan, mencapai 70 persen dari total pembangkitan listrik di kawasan tersebut.

Tantangan yang Dihadapi Negara Berkembang

Namun, Rosan juga mengakui bahwa negara-negara berkembang seperti Indonesia menghadapi berbagai tantangan saat beralih ke energi terbarukan. Tantangan-tantangan tersebut meliputi infrastruktur yang tidak memadai, biaya investasi awal yang tinggi, dan hambatan dalam memperoleh pembiayaan.

"Pada tahun 2022, biaya investasi awal untuk proyek energi terbarukan di negara-negara berpenghasilan rendah adalah 6,5 persen lebih tinggi daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi," tambah Rosan. Biaya ini menjadi salah satu faktor penghalang bagi banyak investor untuk masuk ke pasar energi terbarukan di negara berkembang.

Apa Langkah Selanjutnya?

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras untuk memperbaiki infrastruktur dan mengurangi biaya investasi awal. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memperpanjang insentif pajak untuk energi terbarukan, yang saat ini akan berakhir pada Oktober 2024. Upaya ini diharapkan bisa mendorong lebih banyak investasi di sektor ini dan membantu Indonesia memanfaatkan potensi energi terbarukannya secara optimal.

Dengan adanya struktur tarif baru dan berbagai kebijakan lainnya, Indonesia berharap bisa menjadi pemain utama dalam sektor energi terbarukan di Asia Tenggara. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan investasi dan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan kebutuhan pasar dan teknologi terbaru.

Kesimpulan

Penerapan struktur tarif baru untuk energi terbarukan adalah langkah penting dalam upaya Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi di sektor ini. Dengan memberikan fleksibilitas dan kepastian yang lebih besar kepada investor, diharapkan bisa mempercepat pengembangan proyek-proyek energi bersih dan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah di negara ini. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk berinvestasi dalam masa depan yang lebih berkelanjutan.

Demikian berita terkini mengenai kebijakan energi terbarukan di Indonesia. Terus ikuti informasi terbaru dan perkembangan selanjutnya melalui berita terpercaya di sumber-sumber resmi.***

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow