Bursa Efek Indonesia (BEI): Optimisme Menyongsong Tahun 2025 dan Dukungan terhadap Pemerintah Baru
Harimbale.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan komitmennya untuk mendalami pasar modal Indonesia dengan beragam inisiatif dan pencapaian yang membanggakan. Tahun 2024 telah menjadi saksi dari berbagai perkembangan yang menggembirakan, dan BEI tampaknya sangat optimis dalam menyongsong 2025 dengan mendukung program kerja pemerintah baru.
Rencana Kerja BEI: Fokus pada Pengembangan Produk dan Layanan Baru
Pada tanggal 23 Oktober 2024, BEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menjadi ajang untuk merumuskan langkah-langkah strategis ke depan. Dalam RUPSLB tersebut, BEI menyetujui dua agenda penting: pertama, pembaruan sistem perdagangan dan sistem terdampak yang bertujuan untuk mengoptimalkan infrastruktur pasar modal Indonesia; kedua, rencana kerja dan anggaran tahunan untuk tahun buku 2025.
Dengan visi menjadi multi-asset class exchange, BEI berusaha mendalami pasar melalui inovasi produk dan layanan baru yang akan semakin memperkaya ekosistem pasar modal Indonesia. Sejumlah inisiatif telah diluncurkan sepanjang 2024, termasuk penyelenggaraan workshop dan peluncuran ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem (ASEAN-ISE) pada Januari dan Februari 2024. Di samping itu, BEI juga memperkenalkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) yang ditujukan untuk meningkatkan mekanisme perdagangan pasar modal Indonesia.
Tak hanya itu, BEI juga meluncurkan berbagai indeks baru yang menjadi acuan bagi investor. Pada Juli 2024, Indeks IDX Cyclical Economy 30 diperkenalkan sebagai referensi baru bagi investor yang tertarik pada sektor-sektor ekonomi siklikal. Begitu pula, Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 pada September 2024, yang membantu investor memilih saham dengan kinerja keuangan yang solid dan volatilitas yang rendah.
Kinerja Positif dan Rekor Baru yang Dicapai BEI
Kinerja pasar saham Indonesia terus menunjukkan angka yang positif sepanjang tahun 2024. Pada 18 Oktober 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mencapai 7.760,060, naik 6,7% dibandingkan dengan posisi pada akhir 2023. Kapitalisasi pasar Bursa pada waktu yang sama tercatat sebesar Rp12.967 triliun, mencatatkan pertumbuhan sebesar 11% dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya. Bahkan, pada 19 September 2024, IHSG dan kapitalisasi pasar berhasil mencatatkan rekor tertinggi, dengan IHSG menyentuh angka 7.905,30 dan kapitalisasi pasar menembus Rp13.475 triliun.
Pencatatan efek baru di BEI juga terus bertumbuh. Pada 18 Oktober 2024, BEI mencatatkan 36 perusahaan baru, menjadikan total perusahaan yang tercatat di pasar modal Indonesia menjadi 938 perusahaan. Selain itu, aktivitas perdagangan produk non-saham, seperti obligasi dan derivatif, mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, rata-rata transaksi harian produk obligasi tercatat sebesar Rp993 miliar, meningkat 44,7% dibandingkan dengan akhir 2023.
Partisipasi Investor yang Terus Berkembang
Jumlah investor pasar modal Indonesia terus berkembang pesat. Pada Oktober 2024, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 14,2 juta, meningkat lebih dari 2 juta investor baru atau naik sekitar 16% dibandingkan tahun 2023. Keberlanjutan partisipasi investor ritel yang terus tumbuh menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia. Selain itu, partisipasi investor institusi juga semakin meningkat, memberikan keyakinan lebih lanjut terhadap stabilitas pasar saham Indonesia.
Proyeksi BEI untuk 2025: Fokus pada Pendalaman Pasar dan Teknologi
BEI telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk tahun 2025 yang mencerminkan optimisme tinggi terhadap kondisi makroekonomi yang semakin membaik. Salah satu proyeksi penting adalah target nilai transaksi harian yang diperkirakan mencapai Rp13,5 triliun pada tahun 2025, dengan jumlah hari bursa sebanyak 242 hari. Selain itu, BEI juga memproyeksikan pencatatan efek saham, obligasi, dan efek lainnya akan mencapai 407 efek pada 2025.
Selain itu, BEI juga menargetkan akan menarik 2 juta investor baru pada tahun 2025. Sebagai bagian dari strategi pendalaman pasar, BEI akan terus berfokus pada pengembangan produk baru, perluasan pasar derivatif, serta pengembangan sistem perdagangan yang lebih canggih. Pembaruan sistem perdagangan dan teknologi yang sedang dijalankan akan menjadikan pasar modal Indonesia semakin andal dan efisien dalam mendukung kebutuhan investor.
Pembaruan Sistem Perdagangan untuk Mendukung Pertumbuhan Pasar Modal
Salah satu langkah penting yang dilakukan BEI adalah pembaruan sistem perdagangan dan sistem terdampak, yang bertujuan untuk menghadirkan platform yang lebih andal dan optimal. Pembaruan ini juga merupakan bagian dari siklus rutin setiap 6 tahun untuk mengatasi "end of support" dan memastikan sistem dapat mengakomodasi kebutuhan pasar modal yang terus berkembang. Teknologi terbaru yang digunakan akan memastikan rendahnya latensi dan kapasitas sistem yang lebih besar, mendukung kelancaran transaksi di pasar modal Indonesia.
Proyeksi Kinerja Keuangan BEI 2025
Dari sisi keuangan, BEI memproyeksikan pendapatan pada 2025 akan naik sebesar 9,01%, mencapai Rp1,78 triliun, dengan laba bersih yang diperkirakan naik sebesar 1,53% menjadi Rp275,02 miliar. Cost to Income Ratio (CIR) pada tahun 2025 diperkirakan sebesar 81,4%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata sejak 2014. Dengan belanja investasi yang cukup dan kas yang tercatat lebih dari Rp3,1 triliun pada akhir 2024, BEI siap menghadapi tantangan dan peluang yang ada.
Kesimpulan: Optimisme BEI untuk Masa Depan Pasar Modal Indonesia
Dengan serangkaian pencapaian dan proyeksi yang sangat positif, BEI menunjukkan kesiapan untuk terus berkembang dan mendalami pasar modal Indonesia. Melalui berbagai inisiatif baru, pengembangan teknologi, dan peningkatan partisipasi investor, BEI berharap dapat membawa pasar modal Indonesia menuju puncak yang lebih tinggi pada tahun 2025. Optimisme ini juga mencerminkan kepercayaan yang tinggi terhadap kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah baru, yang akan mendukung kestabilan dan pertumbuhan pasar modal dalam jangka panjang.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow