7 Cara Menghindari Investasi Bodong

7 Cara Menghindari Investasi Bodong

Smallest Font
Largest Font

Harimbale.id - Belakangan ini, berita mengenai artis Bunga Zainal yang menjadi korban investasi bodong dengan kerugian mencapai Rp15 miliar menjadi sorotan publik. Kasus ini menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam berinvestasi, terutama ketika berhadapan dengan orang-orang yang tidak dikenal dengan baik. Agar Anda tidak terjebak dalam investasi bodong seperti yang dialami Bunga Zainal, berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan.

1. Realistis dan Tidak Tamak

Menurut perencana keuangan Andi Nugroho, prinsip pertama dalam berinvestasi adalah harus realistis dan tidak tamak. Sebelum menanamkan uang, pastikan bahwa investasi yang ditawarkan sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Jangan mudah tergoda oleh janji-janji keuntungan yang tidak masuk akal.

“Anda harus waspada jika sebuah investasi menawarkan keuntungan yang jauh lebih tinggi dari rata-rata pasar. Misalnya, jika ada tawaran keuntungan 15-20 persen per bulan, padahal rata-rata pasar hanya 6-7 persen, itu adalah tanda peringatan,” kata Andi.

Kalimat-kalimat bombastis seperti "tanpa risiko, hasil meledak" sering kali menjadi ciri khas dari investasi bodong. Jangan pernah tergoda oleh janji-janji yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

2. Cari Tahu Investasi yang Ditawarkan

Langkah berikutnya adalah mencari informasi mendalam mengenai investasi yang akan Anda pilih. Pastikan Anda memahami cara kerja investasi tersebut dan apakah sesuai dengan standar pasar. Jangan malas untuk belajar dan melakukan riset mengenai produk investasi yang ditawarkan kepada Anda.

3. Cek Legalitas

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan untuk memeriksa legalitas perusahaan atau individu yang menawarkan investasi. Andi Nugroho menekankan pentingnya cek dan ricek mengenai status legal perusahaan.

“Pastikan perusahaan tersebut terdaftar dan memiliki izin yang sah dari pihak berwenang,” ujarnya.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut beroperasi secara legal dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

4. Pastikan Manajemen Kompeten

Setelah memastikan legalitas, periksa juga kompetensi manajemen yang mengelola investasi Anda. Anda harus memastikan bahwa pengelola investasi memiliki track record yang baik dan kompeten dalam menjalankan bisnis.

“Jika perusahaan terlihat legal tapi manajemennya tidak kompeten atau pernah terlibat masalah, ini bisa menjadi pertanda risiko,” jelas Andi.

Cek pengalaman dan reputasi manajemen dalam mengelola dana investasi.

5. Investasi dalam Bentuk Kepemilikan Bisnis

Perencana keuangan Budi Rahardjo menyarankan agar jika memungkinkan, lakukan investasi dalam bentuk kepemilikan bisnis atau bentuk kerja sama resmi seperti mendirikan perusahaan terbatas (PT).

“Dengan mendirikan PT, Anda dapat memantau transaksi bisnis dan kondisi keuangan perusahaan secara transparan,” kata Budi.

Jika Anda memilih model investasi yang pasif, seperti crowdfunding atau peer-to-peer lending, pastikan bahwa platform tersebut diregulasi oleh OJK untuk keamanan tambahan.

6. Pilih Investasi Aman

Jika Anda adalah investor yang lebih memilih keamanan dana dan tidak terlibat aktif dalam pengelolaan investasi, pilihlah instrumen investasi yang berisiko rendah. Budi menyarankan untuk memilih instrumen seperti Surat Berharga Negara (SBN) ritel.

“Meskipun imbal hasilnya mungkin tidak tinggi, investasi yang aman seperti SBN membantu mengurangi risiko kehilangan seluruh modal Anda,” jelasnya.

Penting juga untuk melakukan diversifikasi aset, yaitu jangan menempatkan seluruh modal investasi Anda dalam satu tempat.

7. Jangan Gunakan Tabungan untuk Investasi

Budi Rahardjo juga mengingatkan agar tidak menggunakan tabungan yang memiliki tujuan khusus, seperti dana pendidikan anak atau dana darurat, untuk berinvestasi.

“Sebaiknya, pisahkan tabungan untuk tujuan khusus dari dana investasi. Investasi selalu membawa risiko, dan Anda harus siap menghadapi kemungkinan rugi,” pungkasnya.

Kesimpulan

Kasus investasi bodong yang menimpa Bunga Zainal memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Agar tidak menjadi korban penipuan investasi, penting untuk selalu berhati-hati, realistis, dan melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi. Memastikan legalitas, memeriksa kompetensi manajemen, serta memilih investasi yang aman dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda adalah langkah-langkah krusial dalam melindungi dana Anda. Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan hasil investasi yang sehat dan bermanfaat.***

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow